Assalamu’alaikum dokter.
Saya ingin tahu tentang apa itu persalinan epidural anesthesia, berbahayakah buat janin?
Firza – Pondok Wage
Jawab:
Wa’alaikumussalam wa rahmatullahi wabarakatuh.
Persalinan dengan Epidural Anesthesia atau melahirkan tanpa rasa sakit sudah menjadi biasa di luar negeri. Hampir 50% ibu melahirkan di Amerika Serikat di Rumah Sakit mempergunakan metode ini, akan tetapi belum populer di Indonesia karena harus melibatkan dokter spesialis anesthesi yang jumlahnya masih sedikit. Cara ini sesungguhnya adalah regional anestesia yang khusus memblok rasa nyeri (analgesia) dari bagian tubuh tertentu dengan membiarkan pasien tetap sadar sehingga pasien mengetahui apa yang terjadi saat persalinan. Terlebih dahulu ibu hamil harus sudah inpartu (fase aktif, pembukaan serviks minimal 4 cm) dan kemudian dilakukan suntikan lewat tulang belakang (areal lumbo-sacral) dan memasukan kateter mini dan dibiarkan disana untuk mengatur dosis obat yang diberikan. Dengan kateter mini yang difiksasi ini menyebabkan ibu boleh bergerak bebas tanpa takut terlepas.
Keuntungan persalinan dengan Epidural Anesthesia adalah mengijinkan pasien untuk merasa rileks, nyaman dan istirahat pada saat proses persalinan. Karena tanpa nyeri maka memberikan pengalaman melahirkan yang menyenangkan. Ibu tetap sadar sehingga tetap bisa partisipasi aktif dalam proses persalinan. Seandainya gagal dan dilanjutkan dengan operasi sectio caesaria, maka hal itu tak menjadi masalah.
Sisi kerugiannya adalah dapat menimbulkan penurunan tekanan darah sampai shock, mengalami nyeri kepala yang hebat, harus mengubah-ubah posisi karena dapat menghambat persalinan. Efek samping seperti: menggigil, telinga mendenging, nyeri pada bekas suntikan di bokong belakang, mual sampai muntah sampai gangguan kencing. Kadang mengganggu kekuatan mengedan sehingga perlu dilakukan vakum atau forsep.
Narasumber
Ariefandy Pambudi, SpOG
Dokter Spesialis Kandungan & Kebidanan
RSIA Kendangsari Merr
Surabaya
