Dok, saya mempunyai anak laki-laki berumur 5 bulan kalau bernapas berbunyi ngrok-ngrok di hidung dan tenggorokannya, apalagi kalau minum ASI suara ngrok-ngroknya lebih keras. Minumnya kuat dan tidak muntah. Anak saya lahir operasi sesar. Kalau tidur tengkurap nyenyak sekali, kasurnya busa dan ruangan ber-AC. Keluarga saya sehat, tidak ada yang alergi.
Pertanyaan :
- Apakah ngrok-ngrok yang terjadi pada anak saya ini disebabkan pada waktu lahir membersihkan lendirnya kurang bersih ?
- Apakah ngrok-ngroknya akan terus ada ? Bagaimana penanganannya ?
- Apakah betul posisi tidur tengkurap itu mengancam jiwa bayi?
Atas segala perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Ny. Meli – Gresik
Jawab:
Ibu Meli, ngrok-ngrok yang terjadi pada putra ibu bukan disebabkan karena pada waktu lahir membersihkan lendirnya kurang bersih. Menurut pendapat saya kelainan ini disebabkan karena susunan dan sistem pernafasan pada bayi ibu masih belum berkembang sempurna. Salurannya masih sempit dan fungsinya masih belum optimal. Sehingga kalau menelan atau bernafas kedengarannya ada suara tambahan ngrok-ngrok.
Keadaan ini akan berangsur-angsur berkurang dan menghilang sendiri dengan bertambahnya umur. Kadang-kadang ada sampai umur 6 bulan baru menghilang tergantung dari pertumbuhan dan perkembangan anak itu sendiri.
Penanganannya tidak perlu menggunakan obat-obatan. Yang perlu diupayakan yaitu berikanlah ASI dengan posisi yang benar. Jangan memberikan ASI dengan posisi tiduran dan jangan menggunakan bantal, karena dengan memberikan ASI sambil tiduran atau menggunakan bantal maka kepala bayi akan lebih tertekuk sehingga saluran pernafasannya akan terganggu akhirnya suara ngrok-ngrok akan lebih keras terdengar.
Hindarkan bayi dari lingkungan yang dingin sekali, karena lingkungan yang dingin akan menyebabkan saluran pernafasan akan lebih menyempit. AC masih bisa dipergunakan asal jangan terlalu dingin dan usahakan bau ruangan yang segar. Hindarilah bau ruangan yang pengap. Buatlah ruang tidur khusus untuk tidur. Singkirkan buku-buku yang lama dan kelambu dicuci minimal sebulan sekali. Apabila dengan upaya ini masih belum berhasil saya anjurkan untuk membawa ke dokter spesialis anak terdekat.
Posisi tidur tengkurap memang menyebabkan bayi akan lebih nyenyak, sehingga bayi akan lebih lama tidurnya. Dengan tidur yang nyenyak akan terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel yang optimal. Dahulu dikampanyekan supaya bayi tidurnya tengkurap baik di Negara Eropa, Amerika dan Asia, tetapi angka kematiannya sindroma bayi mati mendadak 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan bayi yang tidur terlentang atau miring.
Istilah sindroma bayi mati mendadak atau disebut Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) yaitu bayi yang mati mendadak tanpa diketahui sebabnya baik secara klinis maupun pembedahan jenazah. Menurut hipotesa salah satu penyebabnya diduga karena tidur tengkurap. Oleh karena itu, sekarang ini tidak dianjurkan bayi tidur tengkurap, apalagi dengan alas kasur yang terbuat dari busa. Hal ini dikarenakan mulut dan hidung bayi dapat tersumbat karena busa yang cekung yang dianjurkan dengan menggunakan kasur yang keras (tidak melengkung).
Posisi tidur bayi yang dianjurkan yaitu terlentang atau miring dengan tangan dan siku yang mengganjal kepala sehingga mencegah berubah ke posisi tengkurap. Kalau tidur tengkurap awasi dengan ketat pernapasan bayi. Hindarilah selimut atau bahan kain lainnya yang dapat menutupi hidung dan mulut bayi. Janganlah merokok di kamar bayi. Berikanlah ASI sehingga kontak ibu dan bayi akan lebih sering.
Demikian jawaban dan penjelasan dari saya. Semoga bermanfaat.
Narasumber
Mahendra Tri Arif Sampurna, SpA
Dokter Spesialis Anak
RSIA Kendangsari Merr
Surabaya