Assalamu’alaikum dokter …
Saya sedang hamil 4 bulan anak pertama setelah 5 tahun menikah. Bolehkah jika ibu hamil mengkonsumsi makanan pedas? Karena selama hamil ini nafsu makan pedas saya menjadi-jadi. Saya takut janin saya sakit ataupun terjadi sesuatu dengan janin saya mengingat ini kehamilan yang kami tunggu-tunggu.
Anin – Darmo Indah
Jawab:
Wa’alaikumussalam wa rahmatullahi wabarakatuh
Ibu Anin yang baik,
Selamat ya atas kehamilannya yang pertama, yang sudah ditunggu-tunggu selama 5 tahun perkawinan. Ibu menanyakan tentang boleh tidaknya seorang ibu hamil mengkonsumsi makanan pedas.
Perlu diketahui bahwa pada dasarnya seorang ibu hamil boleh mengkonsumsi makanan yang sama dengan ibu yang tidak hamil, asalkan tidak punya alergi terhadap makanan tertentu, komposisi makanan sesuai dengan kecukupan gizi empat sehat lima sempurna, makanan diolah dengan higienis, serta si ibu hamil maupun sebelum hamil tidak menderita suatu penyakit atau gangguan yang membuatnya harus diet terhadap jenis makanan tertentu (misalnya tekanan darah tinggi, kecing manis, dll).
Berkaitan dengan pertanyaan ibu Anin, menurut penelitian dikatakan pada wanita hamil jarang terjadi tukak lambung yang aktif karena pada wanita hamil sekresi asam lambung menurun, pergerakan lambung juga berkurang, serta ada peningkatan sekresi mukus (lendir) yang melapisi mukosa lambung. Tukak lambung pada wanita hamil juga jarang berkaitan dengan adanya infeksi Helicobacter pylori (suatu bakteri yang biasanya menyebabkan terjadinya tukak lambung).
Sedangkan rasa panas atau terbakar pada dada atau uluhati (heartburn) yang biasanya terjadi pada wanita hamil, disebabkan oleh radang pada esofagus (kerongkongan) yang terjadi akibat sfingter (cincin atau katup) esofagus bagian bawah yang melonggar sehingga asam lambung naik, dari lambung ke esofagus. Jadi heartburn ini tidak ada kaitannya dengan konsumsi makanan pedas.
Jadi, kesimpulannya, boleh saja ibu mengkonsumsi makanan pedas untuk meningkatkan nafsu makan, asal tidak berlebihan. Pada hematnya, segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, bukan? Demikan penjelasan yang bisa saya sampaikan, bila masih ingin bertanya lebih lanjut silakan menghubungi saya atau dokter kandungan dimana ibu biasanya melakukan pemeriksaan kehamilan.
Narasumber
dr. Agustini Rizky Dhiniharia, SpOG
Dokter Spesialis Kandungan & Kebidanan
RSIA Kendangsari Merr
Surabaya