Mengapa Menyusui ? Mengapa Asi ?

Diana Amilia Susilo, Sp.A

(Dokter Spesialis A

nak RSIA Kendangsari dan RSIA Kendangsari Merr)

Saat dinyatakan hamil setiap pasangan tentu akan menyambungkan dengan suka cita. Mereka mulai menyusun rencana terbaik yang akan diberikan untuk calon bayinya. Mulai dari nama hingga pakaian bayi. Tapi tahukah Anda apa yang dibutuhkan bayi. Tapi tahukah Anda apa yang dibutuhkan bayi seesaat setelah ia menghirup udara dunia ? ASI

 ASI merupakan asupan terbaik bagi bayi. Didalamnya terkandung banyak nutrisi yang dibutuhkan bayi. ASI bermanfaat untuk kekebalan tubuhnya dari serangan penyakit. Selain itu, ASI juga baik untuk perkembangan otak bayi. Banayak sekali manfaat ASI. Secara eksklusif, selama enam bulan kedepannya sejak kelahirannya.

Untuk mendasari upaya ini, semua ibu perlu dengan pemahaman pentingnya, ASI,kesadaran, dan dorongan motivasi. Baik itu berasal dari ibu sendiri , keluarga dekat, maupun lingkungan sekitar. Semakin banyak ibu mengetahui dan mempelajari ASI serta menyusui , akan semakin takjub, dan bersyukur akan kesempurnaan ciptaan tuhan, yang hadir dalam bentuk Air Susu Ibu.

Menyusui merupakan kondisi normal yang harus dilalui seorang ibu. Pasalnya, proses ini sangat dibutuhkan bagi bayi. Saat bayi dalam kandungan, ibu memberi asupan dalam janinnnya melaluli tali pusar. Melaluli tali ajaib ini bayi ibu mendapat nutrisi, sehingga saat lahir dia sehat dan kuat. Pemberian ini berlanjut sampai bayi terlahir tapi tidak lagi melalui tali melainkan melalui payudara ibu melalui proses menyusui.

Bayi lahir lalu memulai proses adaptasi untuk mandiri. Mulai dari bernafas dan mendapatkan nutrisi. Tapi karena tubuh mungilnya yang masih lemah ia masih bergantung pada ibunya. Seseorang yang paling dikenalnya yang bisa memberi kasihsayang keamanan dan kenyamanan dan makanan. Nutrisi yang wajib di dapatkan bayi di awal kehidupannya yakni colostrum. Suatu zat penting untuk pemenuhan nutrisi dan perkembanagan kekebalannya.

Menyusui juga diatur dalam semua agama. Sebagai wujud syukur kita karena sudah diberi titipan tuhan. Selain itu merupakan hal yang wajar dialami setiap wanita. ASI merupakan hak asasi setiap bayi.

Lebih lanjut pemberian ASI eksklusif diberikan pada bayi sampai usia 6 bulan seiring semakin besar dan berkembangnya bayi menuju kemandirian selanjutnya bayi mulai belajar makan. Disinilah porsi ASI mulai berkurang sedikit demi sedikit sampai akhirnya anak menjadi siap melepaskan asinya setelah 2 tahun.

Proses menyusui merupakan suatu spectrum yang mengantar anak untuk survive beradaptasi di dunia. Dalam proses menyusui ini bukan hanya sekedar makanan yang di transfer oleh ibu pada bayi melainkan sentuhan asah asih asuh stimulasi lima indra untuk perkembanagan yang optimal. Selain itu emosional ibu dan bayi.

Efek dari ASI tidak hanya berhenti setelah bayi disapih oleh ibu , melainkan jauh kedepan. Mulai masa anak dan remaja sampai ke masa dewasa dan lanjut usia. Karena adanya perlindungan asi terhadap penyakit alergi inflamasi metabolic dan kardiovaskuler di usia dewasa bahkan sampai lanjut usia.

Penelitian terbaru menyebutkan bahwa manfaat asi juga berpengaruh terhadap epigenetic. ASI bisa memepengaruhi dan memperbaiki ekspresi gen dalam sel, dan gen yang unggul ini, bahkan dapat diturunkan dalam generasi berikutnya.

Menyusui dan ASI tidak hanya bermanfaat untuk bayi namun juga bagi ibu. Proses meyusui memberi rasa percaya diri dan kekuatan pada diri ibu. Seorang ibu yang kuat akan membawa kesehatan dan kesejahteraan bagi anak dan keluarganya.

Meyusui akan menurunkan resiko perdarahan paska persalinan, dan mempercepat pemuliahan serta kembalinya ukuran Rahim. Metabolisme ibu selama menyusui akan meningkat termasuk penyerapan dan metabolism kalsium. Hal ini akan mencegah osteoporosis pada ibu.

Semakin lama ibu menyusui semakin rendah resiko ibu menderita tekanan darah tinggi , diabetes militus dan penyakit kardiovaskuler. Menyusui juga dapat juga sebagai alat kb menjaga jarak kehamilan selanjutnya dengan metode (LAM) Lactational Amenorrhoea Method.

Menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara. Payudara sebagai organ yang memproduksi dan mengeluarkan asi. Bila tidak digunakan sebagai mana mestinya akan mengalami perubahan alias malfungsi. Semakin lama ibu menyususi resiko kanker payudara ibu akan semakin berkurang. Demikian juga terhadap kanker ovarium (indung telur).

Selanjutnya bukan hanya bagi bayi dan ibu saja, menyusui dan ASI secara tidak langsung berdampak positif terhadap keluarga, masyarakat Negara dan dunia. Secara ekonomi dengan ASI dan menyusui beban biyaya pengeluaran dan pengobatan akan menurun angka absensi dari tenaga kerja (terutama ibu bekerja) akibat anak sakit akan berkurang. Sehingga efektifitas dan efisisensi kerja meningkat.

Menyusui dan ASI akan mengeluarkan keluarga untuk pembelian susu formula. Dari segi kesehatan lingkungan dan ekologi meyusui meminimalisir limbah lingkungan dari kemasan kardus dan kaleng susu formula serta pengguanaan plastic dot dan botol. Alangkah banyaknya manfaat asi dan menyusui. Mari kita dukung para ibu agar mau memberikan asi pada bayinya secara eksklusif.

START TYPING AND PRESS ENTER TO SEARCH