Mitos Dan Fakta Bayi Baru Lahir
- Mitos : Gurita mencegah perut buncit
Fakta : Salah
Pemakaian gurita pada bayi sama sekali tidak ada hubungannya dengan upaya pecegahan agar perut anak tidak melar ketika ia dewasa. Ketika dilahirkan, semua bayi memang memiliki perut yang ukurannya lebih besar daripada dada. Seiring pertambahan usia, perut bayi akan kelihatan mengecil dengan sendirinya. Pemakaian gurita malah sebaiknya dihindari karena membuat bayi susah bernapas. Pasalnya, pada awal kehidupan , bayi bernafas dengan menggunakan pernapasan perut sebelum ia menggunakan pernapasan dada. Pemakaian gurita yang menekan perut bisa membatasi jumalah udara yang dihirupnya.
- Mitos : Jidat lebar menandakan bayi pintar
Fakta :salah
Hal ini tidak ada hubungannya sama sekali. Kepintaran bukan dilihat berdasarkan lebar kecilnya jidat, tapi karena faktor genetis kedua orang tuanya, kemudian stimulasi dan nutrisi yang diberikan kepada bayi.
- Mitos : Terlalu lama di gendong membuat bayi manja
Fakta : Salah
Justru sebaliknya. Menggendong bayi dengan benar meskipun lama tidak akan membuat bayi manja, malah akan membuat ikatan batin antara ibu dan bayi semakin kuat. Respon cepat ibu dengan menggendong bayi ketika bayi menangis akan membuat bayi cepat tenang dan menghindarkan bayi dari stres.
- Mitos : Bedong agar kaki bayi tidak bengkok
Fakta : Salah
Membedong bayi sekuat mungkin tidak ada hubungannya sama sekali untuk melurusakan kaki bayi. Semua kaki bayi memang bengkok pada awalnya. Hal ini berkaitan dengan posisi bayi yang meringkuk dalam rahim. Nanti, dengan semakin kuatnya tulang anak dan kian besarnya keinginan untuk bisa berjalan, kaki anak akan lempeng sendiri. Perkembangan fisiologis kaki memang seperti itu.
- Mitos : Bayi jangan diajak keluar lumah sebelum 40 hari
Fakta : Benar
Ada baiknya memang untuk tidak mengajak bayi ke luar rumah di usia terlalu dini. Bayi yang usianya masih dalam hitungan hari memiliki day tahan tubuh yang amat rendah jadi, kalau ada kuman atau virus yang masuk ke dalam tubuhnya, ia akan dengan mudah jatuh sakit.
- Mitos : Bayi yang bahagia tidak atau jarang menanggis
Fakta : Salah
Semua bayi menanggis. Sebaiknya bayi baru lahir menanggis lebih sering lebih sering dibandingkan bayi lainnya, karena setiap bayi adalah unik. Pada umumnya tangisan bayi meningkat sejak usia 2-3 minggu, dan mencapai puncaknya pada usia 6-8 minggu. Kemudian, tangisan berangsur-angsur berkurang hingga usia 12 minggu.
- Mitos : Bayi menanggis baik untuk perkembangan paru-paru, maka biarkanlah dulu.
Fakta : Salah
Responlah dengan cepat ketika bayi menanggis. Komunikasi yang bisa bayi lakukan hanyalah menanggis. Dengan menangngisnya bayi memberikan berbagai tanda bagi orang tua, apakah bayi lapar, bayi sakit, merasakan adanya gangguan atau hal lainnya. Maka responlahdengan cepat ketika bayi menanggis. Selain itu respon cepat anda, akan membuat bayi mudah tenang.
- Mitos : Berikan pisang jika bayi terus menangis
Fakta : salah
Makanan bayi sebelum 6 bulan hanyalah ASI ekslusif. Memberikan makanan padat sebelum waktunya hanya akan membuat bayi terganggu pencernaannya. Jika anda telah memberikan respon cepat, misal dengan menggendong dan memberikannya ASI namun bayi masih menangis, berarti ada hal lain yang mengganggunya. Jika anda tidak menemukan penyebabnya, anda bisa periksakan bayi anda ke dokter.
- Jemur pakaian bayi lewat magrib mengundang penyakit
Fakta : Benar
Mitos ini bisa jadi benar bila anda menjemur pakaian di luar ruangan, seperti halaman. Magrib adalah saat pergantian sore menuju malam. Pada saat ini biasanya binatang kecil (serangga)-yang di tubuhnya tertempel serbuki sari bunga, ramai-ramai keluar meninggalkan sarang. Nah jika baju si kecil masih berada di luar rumah, besar kemungkinan serangga dan serbuk sari tersebut akan menempel di baju bayi. Akibatnya, ketika dipakai bisa menimbulkan gatal-gatal di kulit atau bersin-bersin yang menyerupai pilek, terutama pada bayi yang memiliki bakat alergi.
10. Minum air kelapa saat hamil membuat bayi terlahir bebas dari kerak
Fakta : Salah
Kerak di kulit kepal terbentuk karena terlalu aktifnya kelenjar minyak akibat dari pengaruh hormon ibu. Keadaan ini disebut juga dengan darmatitid seboroik.