Program Sehat Peduli Gizi Bersama RSIA Kendangsari MERR Surabaya

Permasalahan kesehatan masyarakat marginal ataupun pinggiran kota tidak terlepas dari permasalahan gizi. Potret gizi yang belum terpenuhi di berbagai wilayah menjadi perhatian berbagai pihak.

Melihat realita tersebut, Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menggelar Program Sehat Peduli Gizi.

“Pertama ini sebagai wujud tanggung jawab moral sebagai sesama anak bangsa. Kedua ini sejalan dengan program pemerintah, Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi,” terang Indokhul makmun, manager Marketing komunikasi dan humas BMH Jatim.

Dikatakannya, tahun ini BMH menyasar tempat-tempat yang memang rawan gizi buruk. Event Hari Gizi Nasional secara serentak akan dilaksanakan di 78 kota.

Di Surabaya sendiri, terdapat 2 lokasi yang dipilih, yaitu kampung pemulung Makam Rangkah dan Kampung Pemulung Keputih.

“Rata-rata masyarakat di sini pekerjaannya sebagai pemulung dan tukang becak, mereka tidak pernah berfikir gizi seimbang. Padahal dari dokter dijelaskan gizi bisa didapatkan dengan bahan makanan yang harganya terjangkau,”ujarnya di sela kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis di Kampung Pemulung Makam Rangkah, Kamis.

Dalam kegiatan ini 200 ibu hamil, balita dan manula yang hadir juga mendapat bingkisan gizi. Demikian pula di kampung pemulung Keputih, sehingga pihak BMH telah membagikan 450 bingkisan gizi berisi susu kaleng dan susu kemasan, buah-buahan, kacang hijau dan telur.

“Kami juga bekerjasama dengan RSIA Kendangsari untuk edukasi bagaimana merawat kesehatan dan pemeriksaan gratis,”ujarnya.

Ia berharap momentum Hari Gizi Nasional menjadi pemicu dan pemacu semua pihak untuk bisa bersama-sama menjawab persoalan gizi buruk yang masih melanda negeri ini.

Husein, koordinator pemulung makam Rangkah mengungkapkan warganya memang cukup jarang memperhatikan gizi seimbang. Bagi mereka bisa makan setiap harinya merupakan yang paling penting.

“Tentunya kegiatan ini cukup membantu sebagian dari kami yang memang membutuhkan bantuan. Apalagi banyak informasi kesehatan yang dibutuhkan,”. Sebaiknaya kegiatan seperti ini sangat membantu warga yang berada di sekitar kampung tersebut, pasalnya mereka tidak akan tertinggal sebuah informasi yang sangat mereka butuhkan terutama pada kesehatan gizi bayi mereka.

Memang kendala terbesar di negeri ini adalah banyaknya kondisi gizi buruk, apalagi mereka yang terkena gizi buruk paling banyak menyerang warga miskin dan kampung-kampung kumuh.

START TYPING AND PRESS ENTER TO SEARCH